Banyak orang menganggap telur sebagai makanan yang dapat menguatkan tubuh. Jika sering mengonsumsi telur, daya ingat akan meningkat, serta dapat melindungi jantung dan pembuluh nadi, mencegah penyakit kanker, dan memperlambat proses penuaan.
Tapi bila cara mengonsumsi atau pengolahannya tidak benar, nutrisi yang bermanfaat tersebut, akan terbuang percuma, bahkan bisa berubah menjadi racun. Oleh karena itu sebaiknya perlu menguasai teknik pengolahan telur secara benar dan serius, mengupayakan tindakan pencegahan sebelum terjadi hal yang membahayakan.
1. Hindari konsumsi telur yang belum matang
Putih telur mengandung avidin, yang mempengaruhi kinerja tubuh menyerap biotin dalam makanan. Akibatnya timbul gejala hilang nafsu makan, sekujur tubuh tidak bertenaga, nyeri otot, radang kulit, bulu alis rontok, dan lain sebagainya.
Telur juga mengandung antitrypsin, yang dapat mempengaruhi kinerja tubuh menyerap atau mencerna protein telur. Dua substansi tersebut tidak akan larut jika telur belum matang. Oleh karena itu, telur mentah akan mempengaruhi penyerapan atau pencernaan terhadap protein.
Dalam proses pembentukan, telur mengandung bakteri. Sebelum dimasak bakteri tidak dapat dimatikan, hal ini mudah mengakibatkan diare. Maka telur harus diolah sampai matang baru dapat dikonsumsi.
Struktur protein telur mentah berbentuk padat, yang sebagian besar tidak dapat diserap tubuh manusia. Struktur ini akan berubah menjadi lunak saat telur dalam kondisi matang. Usus dan lambung baru bisa mencerna dan menyerapnya. Telur mentah berbau amis yang khas, dapat mengakibatkan saraf pusat terkekang, mengurangi produksi getah lambung, ludah, enzim pencerna, dan lain sebagainya. Dengan demikian mengakibatkan penurunan nafsu makan dan memperburuk pencernaan.
2. Hindari konsumsi telur yang direbus terlampau lama
Telur yang direbus terlalu lama, mengakibatkan timbulnya lapisan ferrous sulfide yang berwarna abu-abu kehijauan di atas permukaan kuning telur. Lapisan ini sangat sulit diserap tubuh. Putih telur menjadi keras dan kenyal, selain mengganggu selera makan, juga sulit diserap.
3. Sebaiknya tidak memasak telur bersama gula
Karena efek temperatur tinggi, telur yang dimasak bersama gula akan membentuk substansi yang dinamakan lysine glycosy lation. Substansi ini dapat merusak asam amino dalam telur yang bermanfaat bagi tubuh. Terlebih lagi substansi ini mempunyai efek mengentalkan darah, yang setelah masuk ke dalam tubuh akan membahayakan. Bila diperlukan penambahan gula, tunggu setelah telur agak dingin.